Setelah berputar-putar hampir 30 menit dengan ojek, akhirnya saya sampe juga di depan perumahan dengan gerbang tinggi dan tertutup pula. Saya langsung turun menghampiri pos satpam yang berada tepat di sisi sebelah kiri pintu gerbang. “Pak…ini Taman Jervoice bukan ?”tanyaku pada satpam. “Betul…bu. Mau ke rumah siapa ?”tanya satpam. “Ngngng…ga tau namanya Pak, cuma ini loh alamatnya,”kataku sembari menyodorkan alamat yang sudah ku catat di selembar kertas. “Ohhhh…itu rumahnya bu,”kata si satpam akhirnya. Setelah membayar ongkos ojek, saya pun dipandu oleh satpam menuju rumah tersebut. Eiiiiiitss… tunggu dulu, sebelum saya benar-benar ke sana, saya diminta untuk meninggalkan kartu identitasku di Pos Satpam tersebut.
Sebenarnya saya agak keberatan, tapi karena itu sudah prosedur untuk masuk ya sudah mau gimana lagi. Emang sih saya masih bisa menolak, tapi rasa lelah setelah terjebak macet membuatku ingin cepat-cepat rehat.
Bergegas saya memasuki pekarangan rumah, lebih tepatnya masih area garasi. Mataku langsung berbinar melihat kursi teras unik dengan dua buah guling kecil. Sedangkan di sebelah kiri, terhampar taman beralas rumput gajah mini. Deretan tanaman perdu juga berjejer rapi di sisi kirinya. Hmmm…terasa nyaman sekali, padahal saya belum masuk ke dalam rumah tersebut. Pemandangan sederhana ini membuat saya penasaran siapakah pemilik rumah ini ?
Setelah memencet bel, pintu dibuka oleh seorang laki-laki yang ternyata adalah seorang assisten rumah tangga. Setelah dipersilahkan masuk, karuan saja saya tidak sabar untuk berkeliling dan… jepret sana, jepret sini. Tak ada satu sudutpun yang terlewat untuk dijepret.
Sebenarnya kedatangan saya ke sini bukan tanpa sebab. Saya datang untuk mengikuti workshop kepenulisan. Sebuah komunitas yang saya ikuti di dunia maya mengadakan acara tersebut. Dan sebagai nara sumbernya tentu saja founder dari komunitas tersebut. Saya mengenalnya dengan panggilan Teh Iin atau lebih dikenal dengan nama Indari Mastuti.
Bukan hanya itu saja, komunitas dengan nama IIDN ini juga menggandeng salah satu perusahaan insurance terkemuka. Mungkin beberapa pembaca sudah ada yang mengenalnya, ya… Insurance tersebut dikenal dengan brand Allianz.
Kolaborasi antara IIDN dan Allianz inilah yang membawaku ke rumah nan asri dan unik ini. Tak berapa lama kemudian sang pemilik rumah pun muncul turun dari tangga, perempuan cantik berdarah Bali. Bukan cuma cantik tapi juga ramah, dan diapun mengenalkan dirinya dengan Hellen. Sayangnya sampai acara ini selesai saya lupa untuk foto bareng pemilik rumah ini. Mudah-mudahan di lain kesempatan kali yak…
Hanya dalam hitungan menit saya sudah tenggelam dengan obrolan santai dan menyegarkan. Sampai akhirnya Teh Iin tiba, mbak-mbak dan mas-mas dari Allianz pun tiba. Demikian pula dengan peserta lainnya. Sesi yang saya tunggu-tunggu dimulai, apalagi kalau bukan workshop kepenulisan yang mengangkat tema : “Menulis dengan Konsep Story Telling”.
Postingan saya kali ini memang hanya ingin menceritakan lika liku dalam mencari sebuah ilmu. Pelajaran berharga yang bisa saya dapat dari perjalanan kemarin adalah bahwa seberat apapun itu kalau untuk mencari ilmu maka kejarlah ! Bukankah pepatah mengatakan : Kejarlah ilmu meskipun harus ke negri Cina ( skrg : Tiongkok ). Selamat mencari ilmu…
Inspiratif! 🙂 — Indria Salim
Tengkyu jeng dah mampir…
Seneng bisa kenal mbak Ety di acara kemaren 😀
iyaa ya, rumah mbak Hellen nyamaan banget, yang punya rumah juga ramaah banget banget (y)
Seneng juga bisa kenal sm Ranii, ayo semangat ngeblognya…
Cuma bisa mengenang di ingatan kmrn. Untung jenengan jepret sana sini
Mudah2an bisa kopdar lg sambil minum ilmu… SUwun dah mampir